Senin, 27 Oktober 2014

Manusia dan Keindahan



Manusia dan Keindahan

        Manusia adalah Makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna di banding makhluk lain. Manusia di ciptakan memiliki akal, pikiram sehingga manusia dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Manusia tidak bias hidup sendiri, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Maka manusia disebut sebagai makhluk social, karena manusia bisa bersosialisasi, bermusyawarah, saling membantu satu dengan yang lain.
        Keindahan berasal dari kata “indah” yang artinya bagus atau elok. Keindahan sendiri dapat berupa pemandangan, seni, anggota tubuh manusia dan sebagainya. Keindahan identic dengan kebenaran, sesuatu yang indah pasti mengandung unsur kebenaran begitu pula sebaliknya.

Hubungan Manusia dan Keindahan

        Manusia dan Keindahan tidak dapat di pisahkan, Karena memiliki hubungan satu sama lain. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Budaya juga termasuk keindahan yang tidak dapat di dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Manusia menikmati keindahan berarti manusia memiliki pengalaman tentang keindahan.

Keindahan

        Keindahan dapat diartikan sebagai keadaan yang enak di pandang, bagus banget, atau elok. Keindahan juga dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman emosional. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Keindahan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu keindahan yang abstrak dan keindahan sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Keindahan sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita mengingatnya.

Renungan

        Renungan adalah saat kita memikirkan sesuatu secara diam dan dalam-dalam. Biasanya renungan di pakai ketika kita sedang menciptakan suatu ide atau teori, bahkan bisa di gunakan merenungkan segala aktifitas yang sudah dilakukan apakah yang kita kerjakan bersifat positif atau negative.

Keserasian
       
       Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi yang berarti cocok. Keserasian identic dengan keindahan, sesuatu yang serasi tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok. Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari keserasian, contoh : saat memadukan rumah dari warna cat tembok atau halaman akan kelihatan serasi apabila memilih warna yang terang dan halaman yang luas, maka orang akan memuji keserasian itu.

Rabu, 08 Oktober 2014

Manusia dan Kebudayaan

           1. Pengertian Manusia
   
     Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya di banding makhluk yang lain. Manusia di bekali akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk membedakan mana yang benar dan dapat melanjutkan hidup di dunia. Manusia sendiri pada dasarnya tergantung pada manusia yang lain, karena manusia tidak bisa hidup sendiri.

(Sumber Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/manusia)
  
           2. Pengertian Hakikat Manusia

  • Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  • yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  • Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) srelama hidupnya.
  • Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  • Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
  • Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
  • Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
(Sumber Referensi: http://metakalasari.wordpress.com/2010/06/09/pengertian-hakikat-manusia-2/p)

         3. Kepribadian Bangsa Timur
 
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi adengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN

(Sumber Referensi : http://Katuyuki89.blogspot.com)

4. Pengertian Kebudayaan

       Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972).

(Sumber Referensi : http://kuliah.dinus.ac.id)

           5. Unsur-Unsur Kebudayaan

Ada tujuh unsur-unsur kebudayaan, antara lain :

     1.Bahasa

yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusiyang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi

     2. Sistem pengetahuan

yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu

     3. Organisasi sosial

yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal

     4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi

yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya

     5. Sistem mata pencarian hidup

yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan

      6. Kesenian

yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
      
       7. Sistem religi

yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib

(Sumber Referensi : http://Wpcatur.wordpress.com)

           6. Wujud Kebudayaan 

Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
 
1.  Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.  Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari 
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
 
3.  Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. 


(Sumber Referensi : http://Stephen-stephenlucky.blogspot.com)

           7. Orientasi Nilai Kebudayaan  
 
     Sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
 

1. Hakekat Hidup Manusia
 

Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
 

2. Hakekat Karya Manusia
 

Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk enambah karya lagi.
 

3. Hakekat Waktu Manusia
 

Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
 

4. Hakekat Alam Manusia
 

Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengexploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
 

5. Hakekat Hubungan Manusia
 

Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan individualis daya.

(Sumber Referensi : http://Adeadangsuryana.wordpress.com)
                    
           8. Perubahan Kebudayaan

     Perubahan Kebudayaan yang terjadi akibat adanya ketidak sesuaian di antara unsur, kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Beberapa pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli.
  •              Jhon Lewis Glin dan John Philip Gilin
          Perubahan Budaya adalah suatu variasi dari corak hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
  •              Samuel Koening
          Perubahan Kebudayaan adalah menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia
  •              Selo Soemardjan
  Perubahan Budaya adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial nya.
  •             Kingsley Davis
  Perubahan Budaya adalah yang terjadi dalam struktur masyarakat.
  •             William F. Agbarn
  Perubahan Budaya adalah mencakup unsur-unsur kebudayaan material maupun non material.


(Sumber Referensi : http://Zoelnayaries.blogspot.com)

           9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

     Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

     Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia


  • Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan         
1)  Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2)  Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)

Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )

3)  Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4)  Kebudayaan khusus atas dasar agama

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5)  Kebudayaan berdasarkan profesi
 

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

(Sumber Referensi : http://Parkjiyoung.wordpress.com)